By Informator : Sahrul Djamuddin
Berikut ini adalah gambaran dari sebuahhamparan langit biru yang tertutupoleh awan kumulus pecandu Ghost-SheepDan kini saat waktu ubah sosok sang Fasilitatormembuat sang Motivator memulai sepak terjangnyasehingga waktu kembali beralih melalui MediatorMembuat para Legislator ikut menyimakSampai menua hingga ujung masa dalam genggaman sang ExecutorDalam keadaan tertatih dan lelah... serta kadang terjatuhDi bawah sandaran sang Diktatoryang coba bangkit terus terbang meraih impian sang CollectorMerebak hari esok bersama sang MagistorSeiring detak jantung sang Kudetor kembali ingatkan hadirmudi tahun silam ketika bangkitnya sang Transformatoryang menangis teringat akan Generator lembah birumengenang usia yang berkurang terusTapi manusia terus tertelan waktu yang terus bergulirTak ada yang pernah ingin disesali dalam genggaman sang KhaliqatorTak ada yang pernah terlekang dari putarannyaKita semua bergulir di dalamnya kadang tergilas...kadang pula mengais, meringis lalu menangis...Semua tercatat dalam catatan usang sang waktuYang ditandai hadirnya Kaum Lembah Biru"01 November 2009"
Informator 4
Paradoks Masa Kini
Kita mempunyai gedung yang semakin tinggi,
tapi kesabaran yang semakin rendah.
Jalan yang semakin lebar,
tapi sudut pandang yang semakin sempit.
Semakin banyak membelanjakan,
tapi semakin sedikit yang dimiliki.
Semakin banyak membeli,
tapi semakin sedikit yang dinikmati.
Punya rumah semakin besar,
tapi kehidupan rumah tangga yang semakin terpencil.
Semakin banyak tersedia kesenangan,
tapi semakin sedikit waktu untuk menikmatinya.
Semakin banyak pengetahuan,
tapi semakin sedikit kebijaksanaan.
Semakin banyak para ahli,
tapi justru semakin banyak pula masalah.
Semakin banyak obat,
tapi juga semakin sedikit ketenangan.
Kita memiliki semakin banyak barang dan kepemilikan,
tapi semakin berkurang nilainya.
Kita semakin banyak bicara,
tapi semakin sedikit mencinta dan semakin banyak membenci.
Kita belajar untuk mencari nafkah penghidupan,
tapi gagal menemukan kehidupan.
Kita telah menambah semakin banyak tahun dalam kehidupan,
tapi gagal untuk menikmati kehidupan dalam tahun-tahun yang dijalani.
Kita berhasil pergi ke bulan dan kembali,
tapi masalah untuk pergi ke depan rumah untuk menemui tetangga.
Punya penghasilan yang lebih tinggi,
tapi moralitas yang semakin rendah.
Kita belajar untuk membuat udara lebih bersih,
tapi kita mengotori jiwa kita sendiri.
Kita belajar untuk memisahkan atom-atom,
tapi tak sanggup memisahkan prasangka-prasangka buruk kita.
Kita memiliki kuantitas yang berlimpah ruah,
tetapi kualitas yang semakin langka.
Ini adalah waktu dimana ada orang semakin tinggi posturnya,
tapi makin pendek karakter kepribadiannya.
Keuntungan finansial membumbung tinggi,
tapi hubungan dengan sesama semakin dangkal.
Ini adalah masa kedamaian dunia,
tapi perang dalam keluarga.
Makin banyak hiburan,
tapi makin sedikit rasa kebahagiaan.
Makin banyak makanan,tapi makin berkurang nutrisinya.Ini adalah saat di mana keluarga berpenghasilan ganda,
tapi perceraian di mana-mana.
Makin banyak rumah yang indah,
tapi semakin banyak rumah tangga yang pecah …