99% Pesan Cintaku kupersembahkan untuk :
Gunung-gunung menjulang yang mewarnai perjalananku mengarungi alam menuju nirwana CINTA.
Pepohonan dan rerumputan hijau yang selalu mendampingiku dalam perjalanan mencari CINTA.
Air yang mengalir dilautan, sungai dan danau yang selalu setia menemani perjalanan Cinta ini.
Sekuntum dan setangkai bunga mekar yang menghiasi perjalanan CINTAku.
Seseorang yg menjadi kebanggaanku dan selalu memberiku pengertian untuk menghargai Cinta... Oh thank's sayangku Kahlil Gibran (kaulah satu-satunya seseorang yang selalu setia mengajarkanku akan Cinta).
Dunia cinta yang telah memberikan kasih sayang dimasa lalu dan yang akan kutunggu dunia cinta yang lain di masa datang.
Negaraku yang juga telah membuat aku mengenal akan Cinta dengan peraturan dan Undang-Undangnya.
By : S@hrul (Gibran)
Kamis, 13 November 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Paradoks Masa Kini
Kita mempunyai gedung yang semakin tinggi,
tapi kesabaran yang semakin rendah.
Jalan yang semakin lebar,
tapi sudut pandang yang semakin sempit.
Semakin banyak membelanjakan,
tapi semakin sedikit yang dimiliki.
Semakin banyak membeli,
tapi semakin sedikit yang dinikmati.
Punya rumah semakin besar,
tapi kehidupan rumah tangga yang semakin terpencil.
Semakin banyak tersedia kesenangan,
tapi semakin sedikit waktu untuk menikmatinya.
Semakin banyak pengetahuan,
tapi semakin sedikit kebijaksanaan.
Semakin banyak para ahli,
tapi justru semakin banyak pula masalah.
Semakin banyak obat,
tapi juga semakin sedikit ketenangan.
Kita memiliki semakin banyak barang dan kepemilikan,
tapi semakin berkurang nilainya.
Kita semakin banyak bicara,
tapi semakin sedikit mencinta dan semakin banyak membenci.
Kita belajar untuk mencari nafkah penghidupan,
tapi gagal menemukan kehidupan.
Kita telah menambah semakin banyak tahun dalam kehidupan,
tapi gagal untuk menikmati kehidupan dalam tahun-tahun yang dijalani.
Kita berhasil pergi ke bulan dan kembali,
tapi masalah untuk pergi ke depan rumah untuk menemui tetangga.
Punya penghasilan yang lebih tinggi,
tapi moralitas yang semakin rendah.
Kita belajar untuk membuat udara lebih bersih,
tapi kita mengotori jiwa kita sendiri.
Kita belajar untuk memisahkan atom-atom,
tapi tak sanggup memisahkan prasangka-prasangka buruk kita.
Kita memiliki kuantitas yang berlimpah ruah,
tetapi kualitas yang semakin langka.
Ini adalah waktu dimana ada orang semakin tinggi posturnya,
tapi makin pendek karakter kepribadiannya.
Keuntungan finansial membumbung tinggi,
tapi hubungan dengan sesama semakin dangkal.
Ini adalah masa kedamaian dunia,
tapi perang dalam keluarga.
Makin banyak hiburan,
tapi makin sedikit rasa kebahagiaan.
Makin banyak makanan,tapi makin berkurang nutrisinya.Ini adalah saat di mana keluarga berpenghasilan ganda,
tapi perceraian di mana-mana.
Makin banyak rumah yang indah,
tapi semakin banyak rumah tangga yang pecah …
tapi kesabaran yang semakin rendah.
Jalan yang semakin lebar,
tapi sudut pandang yang semakin sempit.
Semakin banyak membelanjakan,
tapi semakin sedikit yang dimiliki.
Semakin banyak membeli,
tapi semakin sedikit yang dinikmati.
Punya rumah semakin besar,
tapi kehidupan rumah tangga yang semakin terpencil.
Semakin banyak tersedia kesenangan,
tapi semakin sedikit waktu untuk menikmatinya.
Semakin banyak pengetahuan,
tapi semakin sedikit kebijaksanaan.
Semakin banyak para ahli,
tapi justru semakin banyak pula masalah.
Semakin banyak obat,
tapi juga semakin sedikit ketenangan.
Kita memiliki semakin banyak barang dan kepemilikan,
tapi semakin berkurang nilainya.
Kita semakin banyak bicara,
tapi semakin sedikit mencinta dan semakin banyak membenci.
Kita belajar untuk mencari nafkah penghidupan,
tapi gagal menemukan kehidupan.
Kita telah menambah semakin banyak tahun dalam kehidupan,
tapi gagal untuk menikmati kehidupan dalam tahun-tahun yang dijalani.
Kita berhasil pergi ke bulan dan kembali,
tapi masalah untuk pergi ke depan rumah untuk menemui tetangga.
Punya penghasilan yang lebih tinggi,
tapi moralitas yang semakin rendah.
Kita belajar untuk membuat udara lebih bersih,
tapi kita mengotori jiwa kita sendiri.
Kita belajar untuk memisahkan atom-atom,
tapi tak sanggup memisahkan prasangka-prasangka buruk kita.
Kita memiliki kuantitas yang berlimpah ruah,
tetapi kualitas yang semakin langka.
Ini adalah waktu dimana ada orang semakin tinggi posturnya,
tapi makin pendek karakter kepribadiannya.
Keuntungan finansial membumbung tinggi,
tapi hubungan dengan sesama semakin dangkal.
Ini adalah masa kedamaian dunia,
tapi perang dalam keluarga.
Makin banyak hiburan,
tapi makin sedikit rasa kebahagiaan.
Makin banyak makanan,tapi makin berkurang nutrisinya.Ini adalah saat di mana keluarga berpenghasilan ganda,
tapi perceraian di mana-mana.
Makin banyak rumah yang indah,
tapi semakin banyak rumah tangga yang pecah …
Tidak ada komentar:
Posting Komentar